Selamat Datang diblognya kaum muda, Maju Bersama GOLKAR...

16 Desember 2008

AKTIFIS YANG SEDERHANA DAN KRITIS

Anak muda yang selalu tampil sederhana, itulah kesan pertama melihat sosok seorang Salamun. Pria kelahiran Braja Indah, Way Jepara 5 Maret 1973 ini mengaku mengidolakan, Nabi Muhammad SAW, Orang Tuanya (Mohammad Abror dan Salmiyah), Ahmadinejad dan Alzier Dianis Tabrani.

Nabi Muhammad SAW diidolakan dan jadi panutan karena ia ingin memformat sistim pemikiran dan prilaku yang Qurani dan mengamalkan sunnah Nabi. Insya Allah jika menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan mengembalikan kepada Allah SWT semua menjadi ringan.

Orang yang sangat dikagumi dan ditaati adalah kedua orang tuanya, putra petani yang memiliki ekonomi terbatas ini meyakini bahwa ridla Allah ada pada ridha kedua orang tua. Karenanya Salamun muda saat pulang kampung ketika masih menjadi mahasiswa selain diberi bekal apa adanya selalu diiringi pesan “prihatin ya”, hal itulah yang membentuk mentalnya hingga saat ini. Ketika masih mahasiswa iapun tidak segan-segan untuk menjadi seorang caddy (tukang membawakan stick golf) bahkan sampai buruh menanam rumput golf yang berada dikawasan dekat kampusnya (IAIN Raden Intan Bandarlampung).

Keteguhan sikapnya yang selalu ingin sederhana semakin mantap ketika ia membaca biografi sosok Mahmoud Ahmadinejad (Presiden Iran) dari internet, karena tidak lengkap iapun mencari buku dari beberapa toko buku. Ahmadinejad sosok pemimpin sederhana yang kemana-mana selalu dengan mobil pribadi peugeot tahun 1977. Yang mengesankan juga adalah keberaniannya melawan diktator Amerika, terutama soal program nuklir, Katanya,:"Jika nuklir ini dinilai jelek dan kami tidak boleh menguasai dan memilikinya mengapa kalian sebagai negara adikuasa boleh memilikinya? Sebaliknya, jika teknonuklir ini baik untuk kalian, mengapa kami tidak boleh juga memakainya?".

Alzier yang dia kagumi adalah sosok pemimpin yang pinter cari duit tapi pinter juga berbagi, selain itu beliau berjiwa “pemberontak” sampai-sampai melawan Presiden (Megawati—saat itu) dilakukan, itulah yang membuat beliau tidak dilantik meskipun terpilih jadi Gubernur Lampung tahun 2002 lalu, Alzier didzalimi. Kalimat bijak mengatakan “Kebesaran seseorang diukur dari lawan-lawannya”, itulah yang membuat diri seorang salamun tetap tegar meskipun menghadapi arogansi kekuasaan, setiap perjuangan butuh pengorbanan.

Pengalaman berorganisasinya berawal ketika dia bertemu dengan senior partner yang mengarahkannya untuk berkecimpung di organisasi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) Bandarlampung hingga dipercaya menjadi Sekretaris PC.IPNU periode 1993-1995. Tahun 1994 ia mengikuti Basic Training yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saat bergabung tidak pernah terfikir untuk dapat menduduki posisi penting, dengan proses seleksi alam yang ketat ahirnya menghantarkan dirinya menjadi Ketua Umum HMI Cabang Bandarlampung (1999 – 2000), berbekal pengalaman semasa menjadi aktifis mahasiswa itulah dengan jiwa rendah hati dan keluwesannya membawa diri sebagai kaum “Muhajirin” ia diberi amanah untuk menjadi Sekretaris DPD KNPI kabupaten Tanggamus (2003 – 2006), Ketua Bidang Litbang MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tanggamus (2002 – 2005), Ketua AMPI kabupaten Tanggamus (2007 – 2012).

Sementara kegiatan dibidang politik ia tekuni saat keluar dari Kampus masuk menjadi Pengurus DPD I Partai GOLKAR dibawah Komando H. Jajuli Isa, merasa masih sangat Junior iapun hijrah ke Tanggamus, sejak 2002 hingga sekarang menjadi Wakil Ketua DPD II Partai GOLKAR Kabupaten Tanggamus. Dan sempat diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Fraksi Partai GOLKAR (2005-2006). Dalam berpolitik dirinya enggan menargetkan apapun, amanah apa saja yang diberikan berupaya untuk dijalankan sebaik-baiknya. “Apalah artinya seorang salamun, orang lain bisa wellcome saja sudah seneng, sukur-sukur ibaratnya naik gerbong kereta api walau dideretan kelas sangat ekonomis campur ayam sekalipun yang penting bisa ikut berangkat”. Meskipun sebagai kader dirinya bertekad untuk “Sami’na Wa atha’na” atas perintah dan tugas apapun dari Pimpinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar